Rafael Nadal mengungkapkan rencana setelah mengakhiri karier tenisnya yang gemilang. Petenis Spanyol itu resmi gantung raket pada bulan November dalam penampilan profesional terakhirnya di final Piala Davis 2024. Selepas pensiun
, banyak spekulasi yang beredar seputar bagaimana Nadal akan menghabiskan tahun-tahun pascapensiunnya.
Pamannya, Toni Nadal, bahkan menyarankan pria 38 tahun itu memanfaatkan masa pensiunnya untuk menjadi direktur Real Madrid karena kecintaannya pada sepak bola.
Nadal tidak menampik. Minatnya terhadap olahraga lain harus dia korbankan karena harus fokus dalam karier tenis profesionalnya.
“Saya benar-benar percaya bahwa setelah karier saya berakhir, saya akan kembali, memulihkan diri dari tahun-tahun yang tidak memungkinkan saya melakukan semua hal yang saya sukai. Itu membuat saya merasa bebas dan bahagia.”
Petenis Spanyol itu baru-baru ini tampil di Next Gen ATP Finals di Jeddah, Arab Saudi.
Meskipun pengaruh Rafael Nadal pada dunia tenis tidak dapat disangkal, namun dia berharap warisannya di dunia olahraga bisa melampaui prestasinya di lapangan.
Juara Grand Slam 22 kali itu menginginkan agar dirinya dikenang atas upayanya memperlakukan orang lain dengan rasa hormat yang mendalam.
Sebuah nilai yang dipelajarinya dari sang ayah di masa kecil.
“Saya selalu berusaha memperlakukan orang lain dengan rasa hormat yang mendalam. Ketika masih kecil, ayah saya selalu mengatakan kepada saya, menciptakan itu sulit, meniru jauh lebih mudah,” katanya.