Presiden La Liga Javier Tebas mengungkapkan terkait alasan Barcelona dapat agresif dalam beli pemain meskipun sempat dinyatakan tengah mengalami krisis finansial. Krisis financial Barca juga sempat berdampak terhadap pembelian sejumlah pemain Sepak bola.
Tebas menyatakan bahwa hal yang kali ini dilakukan Barcelona tampak tidak melanggar aturan. Semua pembelian yang dilakukan langsung oleh Blaugrana tetap dalam koridor aturan yang telah berlaku.
“Kami memantau mereka, namun ketika mereka menunjukkan dokumen dan sejumlah pemain yang harus mereka jual, mari lihat apakah mereka bisa mendaftarkan semua pemain yang direkrut.”
“Saya rasa mereka masih punya sedikit PR untuk segala yang telah mereka lakukan sejauh ini [pembelian banyak pemain], namun mereka ada di jalur yang tepat,” kata Tebas melansir AS.
Sejak musim lalu, Blaugrana sendiri diketahui tengah dihadapkan pada krisis finansial dan pelanggaran aturan financial fair play. Hal itu yang membuat mereka terpaksa melepas pemain layaknya Lionel Messi ke Paris Saint-Germain.
Struktur gaji para pemain Barcelona di mana jauh di atas normal membuat beban keuangan klub tampak terasa berat. Efeknya, mereka wajib menunggu hingga menit-menit akhir agar dapat mendaftarkan beberapa pemain. Hal itu yang kemudian coba dibenahi langsung oleh Joan Laporta di mana baru kembali terpilih sebagai Presiden Barcelona.
Namun semusim pasca badai itu, Barcelona dipastikan telah mampu bangkit. Mereka mendatangkan pemain layaknya seperti Robert Lewandowski, Andreas Christensen, Franck Kessie, dan Raphinha.
“Mereka menjual 10 persen hak audiovisual dengan harga 207 juta euro. Kemudian mereka meningkatkan penjualan itu ke angka 25 persen, saya rasa itu bernilai lebih dari 350 juta euro.”
“Itu berarti mereka memiliki 500 juta euro. Dengan kondisi tersebut, dan bila mereka melepaskan sejumlah pemain hal itu menjelaskan kemungkinan perekrutan di bursa transfer musim ini. Mereka bisa menjual aset, sesuatu yang mereka lakukan, dan melakukan pemotongan gaji. Itulah yang membuat mereka bisa melakukan perekrutan,” tutur Tebas.